Kumpulan Puisi Rhe

Cerita dari hati

Mengenali Cinta Januari 29, 2009

Filed under: Puisi — rheifania @ 7:01 am

Sayangku…….

Tidakkah kau kenal dengan basahnya air hujan?

Atau kenalkah engkau dengan sang kemarau panajng

Dimana dia telah meranggaskan dedaunan?

 

Sayangku…..

Tahukah kau bahwa dalam dua belas purnama

Cintaku bersemi di antara basahnya hujan dan kemarau panjang

 

Sayang….

Cobalah kenali kegelisahan angin di antara buluh perindu

Diliukkannya badan mencari satu ketenangan

Bergemerisik di antara sela kesunyian

Membisikkan kegelisahan yang bergemuruh di angan

 

Saat sang fajar menyambut bumi

Terlukir rona pelangi di pelataran langit tinggi

Lembayungpun mewarnai…

Diantara merah yang membara dari sang pelangi

Kenalkah engkau,,,,,,

Rinduku tergambar oleh warna-warni itu????

 

Sayang…..

Di malam-malamku penuh catatan tentang Cinta

Dinginnya malam sebagai penghangat rasa

Hingga saat purnama menyapa

Akupun tenggelam di antara sang awan

Menunggumu datang dan mengenali Cinta yang terdalam

Seperti aku mengenali Cinta yang engkau berikan…..

 

Jakarta, 29 Januari 2009

By Rhe

“Buat semuanya yang ingin mengenal Cinta…..”

 

Cinta Biru Januari 27, 2009

Filed under: Puisi — rheifania @ 8:32 am

Saat malam menjemput Pagi

Sebongkah hati terbangun dari mimpi

Embun pagi yang basah menyejukkan hati

 

Detik-detik ku hitung waktu

Telah lama aku sendiri termangu

Khayalku tentang Cinta Biru

Mencari di mana kini tambatan hatiku

 

Disampingku pundak terpaku

Tak kusadari aku tlah bersandar di pundak itu

Kekasih yang ku tunggu hasir bawakan aku rindu

Bersama secerca asa tentang Cinta Biru

 

Aku masih menghitung waktu

Berharap detik ini tak meninggalkan ku

Agar pundak itu tetap jadi sandaranku

Agar Cinta itu tetap jadi milikku

 

Jakarta, 27 Januari 2009

By Rhe

 

Pandangan Januari 22, 2009

Filed under: Puisi — rheifania @ 4:09 am

Seperti lilin ku pandang hidup

Sudah terbiasa aku dengan terang dan redup

Ku hias lilinku dengan sedikit senyum

Walau redup masih ada cahaya tersimpan

 

Seperti pelangi ku lihat hidup

Penuh warna di balik indahnya

Warna Kaih, warna Rindu, Warna Cinta

Semua tersimpan indah di kisahku

 

Setiap duka yang ku rasa

Ku hias dengan senyum di selanya

Agar duka berlalu sirna

 

Setiap noda yang ada

Ku hapus dengan warna cinta

Agar hitam yang ada berganti ceria

Dengan cinta yang aku punya

 

Ku hiasi dunia dengan warna kasih

Ku terangi dunia dengan cahaya hati

Agar tiada lagi yang namanya sedih

Dan tinggallah Cinta yang menghiasi

Setiap Roda Cinta yang ada di hati

Itulah Pandangan hidup yang aku cari

 

Jakarta, 22 Januari 2009

By Rhe.

 

Untuk Mama Januari 21, 2009

Filed under: Puisi — rheifania @ 9:29 am

Mengapa…….

Di Keramaian ini sepi masih terasa

Hingga aku diterbangkan oleh angan – angan

Di pangkuan mama kurasa tenang

 

Ternyata…….

Tak ada kasih yang suci melebihi kasih mama

Hingga kurasa sunyi di hari yang ramai ini

 

Dan Ternyata……

Begitu besar cinta yang mama beri

Saat dukaku di sini Ia pun turut merasai

 

Mama……

Rindu yang kini ku rasa

Akankah sampai di sana

 

Mama…..

Betapa Cinta yang engkau beri

Telah membesarkan hati ini

Sehingga mau menghargai

Secuil pengorbanan yang kau beri

 

Tanpa Cinta yang mama beri

Apalah arti hidup yang ku jalani

Tanpa Mama di sini

Siapalah aku ini

Terima kasih mama…….

Mama…engkaulah simbol Cinta di Dunia ini

 

Saat Cinta Itu…… Januari 19, 2009

Filed under: Puisi — rheifania @ 4:17 am

Saat cinta itu datang…….

Biarkan dia memelukmu erat dan hangat

Dan rasakan kelembutan yang ia bawa

Biarkan mengalir seperti air di telaga Cinta

 

Saat Cinta itu pergi…….

Biarkan dia berlalu perlahan tapi pasti

Biarkan hatimu menangis sepanjang hari

Hingga semua berlalu pergi

Bersama berlalunya waktu hari ini

 

Saat Cinta itu menyapa kembali……

Biarkan Cinta merengkuhmu tanpa ada ragu

Bersama kasih Rindupun menyatu

Tercipta Cinta yang hanya Satu

 

Saat Cinta itu untukmu…..

Pastikan hanya milikmu Satu

Agar tiada sakit membekas di Hatimu

Saat Cinta itu ternyata palsu

 

Dengan satu keyakinan di hati

Cinta yang terukir tak kan menyakiti

Kesetiaan dan kerinduan jadi penawar’

Sakitnya Cinta yang penuh Dusta

 

Jakarta, 19 Januari 2009

By Rhe

Untuk para pengagum Cinta, Cintailah dan jagalah ketulusan Cinta, agar Cinta yang sudah kita bina tidak berakhir duka.Dan jangan Sekali-kali kau selipkan Dusta dalam Cinta.Karena itu bisa mengukir luka dalam kisah Cinta yang kau punya…….

 

Rasaku Untukmu

Filed under: Puisi — rheifania @ 3:57 am

Tidakkah kau lihat luasnya angkasa

Seluas itu hati dan maaf yang aku punya

Tidakkah kau tahu dalamnya lautan nan biru….

Sedalam itulah rasaku Untukmu….

 

Setiap waktuku hanya untukmu

Setiap nafasku tercipta untukmu….

Segala salah dan sakit yang ada

Ku jadikan pengobat pelipur lara

 

Seperti angkasa itu ku coba menaungi rasa

Agar cinta kita senantiasa terbina

Tetap bertahan sampai akhir dunia

Tetap bertahan dengan segala goda…..

 

Seluas angkasa itu ku sisakan maaf untukmu

Tatkala emosi menguasai hati tak berpaling padamu

Karena Rasa di hatiku tersisa hanya untukmu

Dan selamanya hanya milikmu……

 

Jakarta, 19 Januari 2009

By Rhe,

Entah inspirasi apa yang ada di otakku sehingga menulis puisi seperti ini.Mungkin karena kemaren aku baru berantem dengan suami kali ya….Aku pikir hanya aku dan pasangan yang suka berantem.Tapi ternyata di kantorku juga ada.Apalagi krisis begini.kalau nggak ada yang mengalah pastinya susah.Apalagi aku dan suami beda umurnya.Lebih tua aku, walaupun cuma 2bulan gitu sih…hehehehehe……

 

Januari 15, 2009

Filed under: Puisi — rheifania @ 1:47 am

Saat mata buta oleh warna dunia

Hati tetap melihat dengan nyata

Betapa besar cinta itu bertahta

Merasuk dan menguasai sukma

 

Saat lidah terasa mati oleh rasa

Kasih tetapa merasakan manisnya cinta

Bersama Sayang dunia jadi penuh rasa

 

Dalam warna dan Rasa itu tak Ku lihat Cinta

Kemana perginya hati dan Kasih yang ada

Hingga membuat semua mata di dunia buta

Semua tertutup oleh amarah dan dendam

 

Tidakkah hati menjerit banyak luka di sana…..

Tidakkah mata menangis banyak air mata di sana……

Mengapa semua mata seolah tertutup kabut

Mengapa semua lidah sembunyi di balik kemelut…….

 

Sudah terlalu banyak tangis yang sia-sia

Sudah terlalu banyak darah warnai dunia…

Tidakkah hati menjerit dengan semua yang ada……..

Ya Tuhan……..

Tolong berikan sedikit rasa cinta

Kepada mereka yang kehilangan rasa sebagai manusia

Tolong berikan sedikit hati…..

Kepada mereka yang tak punya hati

 

Jakarta, 15 Januari 2008

By Rhe,

Aku nggak tau mau kasih judul apa puisi ini….yang jelas aku sedih banget tiap hari melihat di TV dan membaca di koran beritanya tentang Israel dan Palestina.Banyak darah berceceran, mayat tergeletak, tangis anak-anak yang tak berdosa…entahlah….aku sendiri memang bukan siapa2, tapi kenapa ya….seolah tidak ada jalan keluar……Kenapa orang2 tak berdosa selalu jadi korban keegoisan para petinggi…….siapa yang salah?????

 

KOSONG Januari 8, 2009

Filed under: Puisi — rheifania @ 8:29 am

Entah kenapa hari terasa kosong

Saat aku berada dalam pikuknya keramaian

Jiwa memberontak, hati berteriak

Kegelisahan melanda hati yang terkoyak

 

Suaraku tak lagi terdengar alam

Rintihku tak lagi menggema di udara

Kosong yang aku rasa benar-benar terasa

Entah kenapa tiada yang menyadarinya

 

Rasa kasih yang ada di hati musnah sesaat

Semua lenyap bersama kepenatan jiwaku

Semua terbang bersama lamunanku

Lamunan tentang kebebasanku……

Bebas dari belenggu-belenggu kalbu

Bebas dari Semua yang selama ini memasung otakku

 

Jakarta, 8 Januari 2008

Rhe

Hari ini aku merasa bosan dengan rutinitasku.Apalagi suasana tidak mendukungku….makin bosan deh…..

 

Filed under: Puisi — rheifania @ 7:09 am

Saat waktu menelantarkan aku dalam angan

Ku cari damai yang  jauh dalam awan

Saat waktu tenggelamkanku dalam impian

Aku hanyut dalam pencarian

 

Ku telusuri sang waktu

Untuk mencari sebuah arti tentang hidup

Untuk menemukan makna dari cinta

 

Setiap jejak yang ku ukir

Kutinggalkan kasih didalam persimpangan

Dengan satu harapan…..

Setiap waktu yang telah terbuang

Akan kembali dengan kebahagian

 

Jakarta, 8 Januari 2008

RHE

Aku merasa puisi ini adalah puisi yang hancur….karena aku membuat puisi ini saat aku bener BT dengan pekerjaanku hari ini…….